Download aplikasi Takwa di Google Play Store

Memahami Perintah Agama dalam Kewajiban Bekerja

Memahami Perintah Agama dalam Kewajiban Bekerja

Al Quran dan Hadis menyerukan umat manusia untuk bekerja dan memaksimalkan potensi yang Allah SWT telah titipkan. Potensi itu sudah secara lahiriah dan alami akan “dihargai” oleh manusia lain, dari sini lah terjadi pertukaran antara umat manusia. Apapun bentuknya potensi ini melahirkan berbagai macam pekerjaan. Maka dari itu, demi untuk menjaga tatanan kehidupan, agama menyatakan kewajiban bekerja bagi seluruh umat manusia.

Kewajiban Bekerja dan Larangan untuk Menganggur

Agama Islam hadir sebagai sebuah solusi untuk kehidupan bermasyarakat. Salah satu permasalahan yang terus mengakar dalam masyarakat Indonesia saat ini ialah angka pengangguran yang selalu tinggi. Fenomena pandemi Covid 19 yang terjadi beberapa tahun belakang ini tambah menjadi momok bagi para pencari pekerjaan.

Per Agustus 2021, BPS (Badan Pusat Statistik) menuliskan bahwa angka pengangguran Penduduk Usia Kerja Indonesia yaitu 6,49 % atau sekitar 21,3 juta orang dari angka Penduduk Usia kerja Indonesia. Melihat fenomena ini, sebelum menjadi perkara negara agama selayaknya menaruh fokus tersendiri untuk mendorong umat dalam memaksimalkan potensi untuk segera dapat produktif dan mendapatkan pekerjaan.

Pertama-tama, seorang muslim haruslah memiliki keyakinan (Akidah) yang kuat bahwa rezeki adalah sebuah ketetapan yang telah Allah tentukan besarannya, dan seorang manusia tidak lah akan diwafatkan kecuali telah tuntas rezekinya.    

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الفَسَادَ فِي الأَرْضِ إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ المُفْسِدِينَ (القصص: ٧٧)

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.” QS Al Qashash, 77

إنَّ رُوح القُدسِ نَفَثَ في روعي أنه لن تَمُوتَ نفس حتى تستكمل رِزْقها وأجَلَها

Install Takwa App

“sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril) membisikkan pada jiwaku bahwa jiwa tidak akan mati hingga terlengkapi seluruh rezki dan masanya” HR Ahmad

Kemudian seorang muslim hendaknya mengerahkan segala komponen terbaik yang dimiliki demi untuk mencari rezeki yang telah Allah SWT tentukan. Karena keimanan tanpa adanya upaya dan kerja keras tidak akan menghasilkan apa-apa. Umar bin Khattab RA pernah berkata: “janganlah kalian duduk (tidak berusaha) untuk mencari rezeki, dan berkata “Ya Allah, karuniakan aku rezeki’, sebenarnya ia mengetahui bahwa langit tidak akan menurunkan emas atau perak.’”

Selain itu, seorang muslim juga perlu untuk mengkorelasikan segala upaya dengan ibadah. Banyak ayat-ayat dalam Al Quran menyerukan kewajiban bekerja dengan didahului amalan ibadah. Salah satunya adalah ayat berikut:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” QS Al Jumuah, 10

Kata sholat dalam ayat di atas dapat kita interpretasikan dengan berbagai amalan lain yang Allah sukai. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan shalat dhuha sebagai salah satu pintu rezeki bagi umatnya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki)  di sepanjang hari itu.” HR Ahmad

Amalan lainnya yang membuat rezeki lancar adalah dengan cara memperbanyak istighfar, memohon ampun pada Allah SWT.  

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا*يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا* وَيُمْدِدْكُمْ بأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا

“Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” QS Nuh 10-12

Baca juga: Iman dan Taqwa modal hidup untuk Pemuda Muslim

Pembaca yang budiman, selepas penjabaran singkat di atas layaknya kita mengerti bahwa agama telah memberikan sebuah cahaya bagi yang hendak berpanutan padanya. Tidak akan ada kata ‘putus asa’ bagi seorang muslim akan hadirnya rezeki dari Allah. Karena selama kita mengikuti panduan dari Allah maka janji-Nya tentu akan datang dengan sendirinya.

Maka kita patutnya terheran-heran saat mayoritas agama bangsa Indonesia adalah Islam namun angka pengangguran masih saja tinggi. Maka ini adalah sebuah “PR” bagi kita semua untuk lebih memberikan penyuluhan religi akan setiap muslim mengikuti ajaran agama, mengamalkan dan menyebarkannya demi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Wallahua’lam bishowab

_

 

Penulis:

Albi Tisnadi Ramadhan,

Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab.

 

Editor:

Azman Hamdika Syafaat

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *