Download aplikasi Takwa di Google Play Store

Masih Pentingkah Pendidikan Islam Mendasar bagi Muslim Indonesia?

Masih Pentingkah Pendidikan Islam Mendasar bagi Muslim Indonesia?

Bagi orang tua kekinian yang selalu mengikuti tren pendidikan akan memahami bahwa di zaman ini ada banyak sekali opsi pendidikan yang ditawarkan untuk anak-anak mereka. Salah satu corak pendidikan yang masih terus eksis sampai kini tentunya pendidikan Islam. Pendidikan Islam mendasar di Indonesia sendiri masih diwakili oleh madrasah dan pesantren.

Dengan semakin beragamnya corak pendidikan di Indonesia dengan berbagai latar belakangnya, pendidikan Islam masih menjadi salah satu pola didik yang perlu untuk terus diperhitungkan bagi masyarakat. Dalam hal ini meskipun menjadi salah satu jenis pendidikan terkuno, pesantren ataupun madrasah masih mengemban urgensi mendasar bagi masyarakat muslim Indonesia.

Corak pendidikan yang melandaskan pengajaran pada prinsip ajaran-ajaran Islam mendasar ini tidak akan pernah hilang relevansinya dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Peran para alumusnya di masyarakat masih terus dirasakan umat, bukan sebatas karena mereka yang berlaku sebagai kader imam dan khatib masjid saja, tapi moralitas yang didapat selama “nyantri” dan bersekolah di Madrasah bisa menjadi role modele tersendiri bagi lingkungan sekitarnya.

Faktor keunggulan sistem pendidikan Islam mendasar

Agama Islam adalah sebuah agama yang melandasi ajarannya dengan keimanan, ibadah serta akhlak. Keseluruhannya memiliki metode pendidikan menjenjang yang apabila ditekuni maka siswa akan menjadi ahli dalam satu bidang tertentu atau lebih. Pesantren ataupun madrasah secara langsung akan mengajarkan pendidikan mendasar tentang ke tiga landasan Islam tersebut.

Pertama siswa akan diajari tentang keimanan dan dasar-dasar yang mempengaruhi baik tidaknya iman seseorang, mengenal siapa Tuhan, siapa nabi dan sifat-sifat yang dimilikinya. Selain itu siswa juga akan diajarkan bahwa orientasi kehidupan tidak sebatas pada kehidupan dunia saja, masih ada akhirat yang menjadi realita kehidupan yang sebenarnya.

Kemudian siswa didik pesantren atau madrasah juga akan diajarkan tata cara ibadah sederhana serta manfaatnya bagi diri sendiri serta masyarakat. Mereka juga akan diajarkan tentang kewajiban ibadah apa saja yang diharuskan dilakukan serta konsekuensi dari orang yang tidak melakukannya. Siswa dengan basis keislaman juga lebih akan memahami konsep-konsep sosial dalam Islam seperti zakat, puasa, haji dan manfaatnya bagi masyarakat.

Terakhir, sistem pendidikan ini juga akan mengajarkan tentang moralitas seorang muslim yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Moral atau akhlak dalam Islam ini menjadi panduan bagi siswa untuk berinteraksi baik dengan dirinya sendiri, orang lain, atau dengan Tuhannya. Pendidikan moral Islam ini sedikit banyak akan menjadi pembeda dari dekadensi moral masyarakat yang menyeruak saat ini.

Install Takwa App

Seorang cendekiawan muslim, Nurcholis Madjid pernah menyatakan bahwa di pesantren siswa diajarkan tuntutan-tuntutan hidup kelak dalam kaitannya dengan perkembangan zaman, yang akan membekali mereka dengan kemampuan nyata yang dapat diajarkan dengan pendidikan atau pengajaran umum secara memadai. Maka perlu adanya pilihan-pilihan jurusan bagi anak didik sesuai dengan potensi mereka.

Saat ini pesantren sudah banyak model dan ragamnya. Sudah banyak pesantren modern yang dapat mengakomodir seluruh bakat yang dimiliki oleh santri, sambil juga membekali mereka dengan pendidikan keilmuan umum. Sementara di madrasah, sendiri pendidikan Islam sudah dapat dikolaborasikan dengan pendidikan umum dengan skala yang lebih luas. terstruktur dan mengikuti kurikulum yang dibuat oleh pemerintah/

Sistem pendidikan yang merupakan kepanjangan dari pendidikan di masjid-masjid ini semakin marak bermunculan dengan beragam kolaborasi kejuruan yang tentunya dapat menjadi opsi tersendiri bagi calon siswanya. Bahkan tidak jarang atlit-atlit nasional datang dari lulusan pesantren atau madrasah. Hal ini semakin membuktikan bahwa sistem pendidikan Islam masih dapat berkontribusi bagi masyarakat dari berbagai golongan.

Kembali ke awal, agama Islam dengan nilai universalitasnya mewajibkan para pemeluknya untuk memahami ajaran-ajaran dasar penunjang kehidupan. Dalam ibadah misalnya, seorang muslim setidaknya harus memahami tata cara melaksanakan lima rukun Islam dan hukum-hukum yang menyertainya. Hal ini diperlukan demi terpenuhinya syarat dan keabsahan ibadah.

Begitupun dalam akhlak, seorang muslim harus dikenalkan bahwa Islam melarang umatnya untuk berdusta, membicarakan aib orang lain, iri, dengki dan perbuatan tercela lainnya. ajaran seperti itu adalah pendidikan dasar dalam pendidikan Islam, tertatat hukumnya dalam Al Quran dan Sunnah, sehingga dapat dicontoh dan dijadikan panutan hidup bagi yang mempelajarinya.

Setelah ajaran mendasar yang akan jadi bekal hidupnya itu, siswa diberikan pilihan untuk menentukan apakah ia akan melanjutkan mendalami agama, atau justru lebih menggemari cabang keilmuan lainnya. Para kyai atau ustadz di pesantren atau madrasah tidak akan menghalangi bakat-bakat muridnya, karena untuk dasar hidup, ajaran lembaga pendidikan Islam itu dibilang sudah mencukupi.

Baca juga: Memahami Definisi Taqwa Al Ghazali dari Kitabnya, “Bidayatul Hidayah”

Maka pendidikan Islam mendasar yang saat ini diwakili oleh pesantren dan madrasah seyogyanya tetap menjadi pilihan utama bagi seorang muslim. Meskipun di masa depan sang anak tidak menjadi pemuka agama atau ustadz, setidaknya ajaran-ajaran dari madrasah dan pesantren khusus tentang agama dapat menjadi penuntunnya kelak dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ridho Allah SWT.

Wallahua’lam bishowab

_

 

Penulis:

Albi Tisnadi Ramadhan,

Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab.

 

Editor:

Azman Hamdika Syafaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *