Sebuah hadis mengisahkan tentang dekatnya hari akhir, Imam At Tirmidzi, meriwayatkan dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Bagaimana seseoang dapat bernikmat padahal Shohibu Suur (malaikat Israfil) telah mengecap sangkakala dan dahinya telah tertunduk, menguatkan pendengarannya, menunggu kapan ia akan diperintahkan untuk meniup.” Lantas para sahabat berataya, apa yang perlu kita katakan? “katakanlah, hasbunallah wa ni’mal wakil, ‘alallahi tawakkalna.”
Selain itu Rasulullah juga pernah mengisyaratkan bahwa dari zamannya hidup hingga hari akhir zaman seperti kedua jari telunjuk dan tengah mulia beliau. Hadis tersebut diriwayat kan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, penulis dua kitab terpercara setelah al Quran bagi kalangan muslim ahlu sunnah. Tanda-tanda akhir zaman ini banyak diriwayatkan dari Rasulullah Saw walau beliau sendiri menyatakan tidak mengetahui kapan pasti terjadinya hari akhir tersebut.
Mengenal Malaikat Israfil
Malaikat Israfil adalah aktor utama di saat terjadinya hari kiamat. Beliau telah diperwakilkan oleh Allah Swt untuk meniup sangkakala sebagai penanda bahwa dunia ini telah habis ajalnya. Sebagaimana dikabarkan oleh Al Quran, surat Az Zumar ayat 68, Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala sebanyak dua kali. Tiupan pertama akan mematikan seluruh makhluk hidup dan tiupan kedua akan mengembalikan seluruh makhluk hidup ke jasadnya.
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” Az Zumar 68
Tentang sifat dan bentuk penciptaannya, Jalaludin As Suyuthi, menuliskan dalam kitabnya Al Habaik fi Akhbaril Malaik, di antaranya adalah:
- Dari Abu Syeikh, dari Abdullah bin Hars, ia berkata: aku pernah bersama Aisyah Ra, dan juga terdapat, Ka’b disana. Ia (Aisyah Ra) berkata: wahai Ka’b kabarkanlah kepada kami tentang Israfil, ia bekata: dia adalah Malaikat Allah yang tidak ada di bawahnya seorang pun. Bagian sayapnya berda di timur, dan bagian lainnya berada di barat. Terdapat juga sayap di pundaknya, dan ‘Arsy berada di atas pundaknya. Aisyah Ra berkata: beginilah aku juga mendengarnya dari Rasulullah Saw. Dan Al Lauh (catatan takdir) berada di hadapannya, apabila Allah Swt menghendaki sebuah perkara, maka ia tetapkan dalam Al lauh itu.
- Dari Ibn Hatim dan Abu Syeikh dari Dhomrah ia berkata: dikatakan kepada ku bahwa yang pertama sujug kepada Adam As adalah Israfil. Maka Allah memberikannya imbala dengan dituliskannya Al Quran di dahinya.
- Diriwayatkan dari Abu Syeikh dari Al Auza’i ia berkata: apabila Israfil bertasbih, setiap malaikat menghentikan salatnya untuk menyimak suaranya.
- Masih dari jalur Abu Syeikh: tiada makhluk ciptaan Allah Swt yang lebih indah suaranya dari Israfil.
- Dari jalur Al Lais diriwayatkan dari Khalid bin Said ia berkata: dikatakan kepada kami bahwa Israfil adalah mauzin penghuni langit. Ia lantunkan azan setiap 12 jam dari siang hari dan 12 jam pada malam hari. Setiap jam ia melantunkan azan seluruh penghuni langit dan bumi mendengar suaranya kecuali jin dan manusia.
Baca juga: Menyelami Arti Kemerdekaan dari Pembebasan Kota Mekah
Demikian sekilas tentang sifat-sifat dari penciptaan Malaikat Israfil yang diriwayatkan oleh Jalaludin Suyuthi. Sifat-sifat ini adalah sebuah perantara yang menjelaskan kepada manusia bahwa semua hal di dunia ini telah diatur sedemikian rupa oleh penciptanya. Dengan demikian, kepercayaan bahwa para malaikat makhluk yang Allah Swt ciptakan dengan segala tugasnya jika diniatkan maka akan meningkatakan kualitas keimanan.
Perihal keimanan kepada malaikat Israfil, hendaknya sebagai seorang muslim kita harus lebih sering merenung dan mentadaburi kehidupan yang amat singkat ini. Allah Swt telah mentakdirkan umat nabi Muhammad Saw ini sebagai umat akhir zaman. Detik, menit dan jamnya adalah sebuah hitungan mundur yang amat singkat berjalan. Sudah berapa besar kebaikan yang telah kita lakukan di dunia ini? Dan sampai kapan kesalahan dan dosa akan terus kita perbuat?
Hakikat buah dari keimanan adalah implementasi perbuatan. Jika telah nyata kabar bahwa hari akhir telah ada begitu dekat, lantas hendaklah setiap dari kita bergegas untuk menggunakan kesempatan hidup yang masih diberikan oleh Allah Swt dengan sebaik-baiknya, dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Wallahua’lam bishowab
_
Penulis:
Albi Tisnadi Ramadhan,
Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab.
Editor:
Azman Hamdika Syafaat