Tulisan kali ini akan mengulas secara singkat tentang salah satu sifat Allah Swt yaitu Ilmun. Ilmun adalah salah satu dari 20 sifat Allah Swt yang menjadi pembahasan akidah kalangan ahlus sunnah wal jamaah. Sifat ini termasuk ke dalam sifat ma’any, yaitu sifat-sifat yang maknanya ada bersama Dzat Allah Swt. Seperti namanya, Ilmun berarti sifat Ilmu yang Allah miliki berkaitan dengan tersingkapnya segala sesuatu tanpa ada yang satu hal pun yang terhijab dari ilmu-Nya.
Secara lebih mendetail, ilmu Allah Swt ilmu Allah Swt ini mencakup segala sesuatu dari tiga hukum akal yaitu mustahil, wajib dan mungkin, juga segala hal baik partikular maupun universal, baik secara garis besar maupun secara terperinci. Lawan sifat dari Ilmun adalah Jahlun yang artinya ketidak-tahuan. Mustahil bagi Allah Swt yang ilmunya meliputi langit dan bumi, hingga partikel terkecil sekalipun luput dari ilmunya. Dia adalah dzat yang Mahatahu hingga firasat, perasaan, fikiran dan apapun yang direncanakan oleh makhluk ciptaan-Nya.
Sifat Ilmun berkaitan dengan Ilmu-Nya Swt yang Qadim dan Azali, maksudnya Ilmu-Nya, Azali tetap dan tidak berubah karena perubahan yang terjadi pada ciptaan-Nya dan Ilmu-Nya tidak didahului ketidak-tahuan, sebagaimana ilmu manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Dengan begitu segala yang terjadi baik yang telah lalu, saat ini terjadi dan yang akan terjadi berada dalam cakupan ilmu Allah Swt.
Sifat ilmun dari sudut pandang teks keagamaan
Tidak sulit untuk menyatakan bahwa Allah swt bersifat Ilmun. Banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang sifat ini, salah satunya adalah:
إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
“Sesungguhnya Allah Swt Mahamengetahui apa yang tersirat dalam hati” (Qs Luqman 23)
إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
“Sesungguhnya Engkau Mahamengetahui tentang perkara alam ghaib.” (Qs Al Maidah 109)
Tentunya sebagai makhluk yang berakal, manusia tidak mungkin dapat menggambarkan Dzat Allah Swt, Tuhan semesta alam yang ilmunya tidak melingkupi ciptaan-Nya. Andaikan Dia tidak mengetahuinya, bagaimana Dia bisa menciptakan bumi dan seisinya beserta angkasa dan bintang-bintangnya? Sedangkan alam dunia ini tercipta dengan sistem dan keteraturan yang amat detail. Andaikan keteraturan ini bergeser sedikit saja, para ilmuan tidak segan untuk memprediksikan kehancuran dunia.
Manusia sendiri memang tidak mungkin untuk menggambarkan tentang ilmu Allah Swt, hal tersebut juga dijelaskan sendiri dalam Al Quran:
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
“Katakanlah andaikan lautan dijadikan tinta untuk menulis kata-kata (ilmu) dari Tuhan ku maka akan habis air di lautan sebelum ilmu tuhan ku habis, dan andaikan kami datangkan sepertinya (lautan) berkali lipat.” (Qs Al Kahfi 109).”
Baca juga: Mukhalafatul lil hawadist, Dia Yang Berbeda dari Seluruh Makhluk
Secara tidak langsung, dari sifat ilmun ini makhluk ciptaan Allah Swt, khususnya umat muslim perlu untuk meneladani sifat ini. Agama Islam adalah agama yang menghormati ilmu dengan sebesar-besarnya penghormatan. Bahkan dalam hadis nabi disebutkan barang siapa yang mempelajari ilmu karena Allah Swt maka derajatnya akan ditinggikan dan ditempatkan setara dengan pejuang di medan perang. Bahkan ayat pertama dari Al Quran saja memerintahkan umat manusia untuk membaca, dimana membaca adalah salah satu dari alat untuk menempuh jalan ilmu.
Sifat ilmun juga mengharuskan seorang muslim untuk rendah hati dan tidak sombong dengan kepemilikan ilmu. Kerap ditemukan kalangan ilmuan yang justru menjadikan ilmunya sebagai alat untuk berlaku tidak baik dan semena-mena, menggunakan ilmunya untuk merusak bumi, seakan tidak sadar bahwa ada Dia yang ilmunya tiada banding, dan mencatat segala perbuatan buruknya. Dengan begitu ilmu bagaikan pedang bermata dua yang memberikan pilihan bagi pemiliknya untuk menggunakannya di jalan kebaikan ataupun keburukan.
Wallahua’lam bishowab.
_
Penulis:
Albi Tisnadi Ramadhan,
Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab.
Editor:
Azman Hamdika Syafaat