Mengenal Rasulullah SAW adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Beliau lah sang pembawa risalah penyempurna para nabi sebelumnya. Rasulullah Muhammad SAW juga merupakan suri tauladan bagi seluruh umat Islam. Sifat – sifat rasul menjadi sebuah hal wajib untuk diketahui seorang muslim, demi untuk mengikuti dan menjadikannya panutan.
Untuk itu para ulama terus berupaya untuk mengabadikan sosok baginda baik dalam catatan-catatan biografi ataupun sejarah. Di antaranya ada yang dijelaskan langsung dalam Al Quran, ataupun langsung disebutkan oleh baginda Nabi. Catatan-catatan itu amat lah penting demi untuk mengenalkan siapa Rasul Muhammad SAW pada generasi penerus Islam.
Sifat Muhammad SAW yang Wajib Diketahui
Secara umum para ulama akidah, sirah (biografi), ataupun sejarah telah banyak mencatatatkan sifat Rasul dalam berbagai karangan mereka. Akan tetapi pada kesempatan ini penulis ingin mengenalkan sifat Rasul dari sudut pandang akidah yang menjadi landasan keimanan seorang muslim.
Sifat – sifat Rasul sendiri menjadi bab pembahasan tersendiri dalam kitab-kitab aqidah ahlus sunnah wal jamaah. Hal itu karena urgensi pengenalan Rasul dalam sudut pandang agama, serta dampak bagi seorang muslim yang tidak mengenal Rasul.
Imam Al Marzuqi dalam Matnu Aqiidatil ‘Awwam, sebuah kitab rujukan utama dalam aqidah ahlus sunnah wal jamaah Indonesia menuliskan sifat – sifat Rasul yang wajib untuk diketahui oleh Rasulullah SAW, berikut redaksi kitab sekaligus terjemahannya:
أرسـل أنبيا ذوي فـطـانـه بالـصـدق والـتـبليغ والأمانة
Dia mengutus para nabi yang memiliki kecerdasan, jujur, penyampai dan amanah
وجـائـز في حقهم من عرض بغـيـر نـقـص كخفيف المرض
Dan boleh dalam diri mereka penyakit tanpa mengurangi (kehormatan) seperti penyakit yang ringan
عـصـمـتهم كسائر الملائكة واجـبـة وفـاضلوا الـمـلائكة
Mereka terjaga (dari dosa) seperti para malaikat dan mereka melampaui (keutamaan) para malaikat
Perlu diketahui sebelumnya jenis karangan seperti di atas merupakan kunci singkat yang menuntun para penuntut ilmu agar dapat memahami hal inti dari perkara-perkara agama. Untuk tingkat lanjutannya para ulama mengarang karya-karya penjelas yang akan “membuka” kalimat-kalimat kunci di atas.
Imam Al Marzuqy menjelaskan bahwa secara umum sifat wajib bagi Rasul ada empat, yaitu pertama mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata manusia. Ini menjadi sebuah bekal terpenting dalam misi penyebaran ajaran-ajaran Allah SWT. Kedua, kejujuran. Sifat ini menjadi jaminan bahwa apa yang disampaikan oleh Allah SWT adalah benar, sesuai tanpa ada pengurangan dan perubahan.
Sifat ketiga penyampai. Maksudnya ialah jaminan bahwa para Rasul akan menyampaikan seluruh risalah Tuhan pada umat tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dan terakhir yaitu amanah. Yaitu sifat yang menjamin para Rasul tidak akan berkhianat dalam mengemban risalah Tuhan dan menyebarkan ajaran-Nya.
Ke empat sifat Rasul ini wajib bagi para Rasul tidak terkecuali, sekaligus menafikan empat lawan sifatnya yaitu: bodoh, bohong, penyembunyi, dan khianat. Selanjutnya, imam Al Marzuqy menjelaskan bahwa para Rasul sebagaimana manusia lainnya mungkin untuk terdampak penyakit-penyakit ringan yang tidak mencederai kehormatannya sebagai Rasul.
Mereka terjaga dari dosa-dosa dan aib layaknya para malaikat dan bahkan lebih utama dari para malaikat. Hal ini menjadi sebuah penguat lainnya bahwa para Rasul tidak akan melakukan dosa-dosa yang menjatuhkan kehormatannya. Mereka para Rasul nantinya akan menjadi panutan para umat, maka mustahil bagi umat untuk meneladani pendosa.
Sebuah perenungan dari mengenal sifat Rasul
Sebagaimana diketahui masa kejayaan Islam di beberapa abad awal sepeninggal Rasul ditandai dengan kuatnya iman dan akidah. Umat Islam amat meneladani Rasulullah, sunnah-sunnah dijalankan baik itu perkataan, perbuatan dan keputusannya. Peradaban lain yang bersinggungan dengan munculnya Islam saat itu berbondong-bondong mengikuti dan meneladani ajaran Islam.
Saat umat Islam mulai jauh dari ajarannya dan tidak mengenal Rasulnya maka itu adalah sebuah pertanda buruk dan awal dari kehancuran. Belum lama ini terjadi fenomena mengejutkan dunia karena ada sebuah media kartun di Prancis yang dengan terang-terangan menghina sosok Rasulullah SAW. Banyak tanggapan pengecaman yang datang dari kalangan umat Islam, namun tidak sedikit pula yang tidak acuh dan merasa tidak terganggu.
Baca juga: Melihat Koridor Hiburan dalam Islam
Rasulullah SAW adalah simbol bagi agama Islam sendiri, kisah hidupnya menjadi inspirasi, kata dan perbuatannya menjadi sumber hukum. Maka dari itu, mengagungkan Rasulullah SAW serta menjaga kehormatannya adalah kewajiban bagi seorang muslim. Dengan kehilangan rasa ini maka telah dipastikan pengenalannya tentang Rasulullah amat lah minim, patut dipertanyakan keimanan dan keyakinan Islamnya.
Wallahua’lam bishowab
_
Penulis:
Albi Tisnadi Ramadhan,
Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab.
Editor:
Azman Hamdika Syafaat