1️⃣. Bertambahnya Harta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sabdanya,
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta (HR Tirmidzi)
2️⃣. Bertambahnya Kedudukan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari ‘selera yang rendah’ ini, sebagaimana dalam doa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ولا تَجْعَلِ الدُّنْيا أَكْبَرَ هَمِِّنا ولا مَبْلَغَ عِلْمِنَا
“(Ya Allah) janganlah Engkau jadikan dunia,(harta dan kedudukan) sebagai target utama kami dan puncak dari pengetahuan kami.” (HR. at-Tirmidzi) [Tuhfatul Ahwadzi)
3️⃣. Bertambahnya ILMU
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Mengatakan
من تعلم علما لم يعمل به لم يزده إلا كبرا
“Siapa yang belajar ilmu (agama) lantas ia tidak mengamalkannya, maka hanya kesombongan pada dirinya yang terus bertambah.” (Imam Adz Dzahabi dalam Al Kabair,)
4️⃣. Bertambahnya Ibadah (Ketaatan)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ
“Akan keluar manusia dari arah Timur dan membaca Al Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya” (HR. Bukhari)
Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullan menjelaskan, maksud bacaan Al Qur’an tidak melewati kerongkogan adalah tidak diangkat kepada Allah, tidak ada nilainya di sisi Allah. Jika kerongkongan saja tidak terlewati, maka tentu ia tidak akan sampai ke hati.
Semoga Nasihat Ini Menjadi Bagian Bekal Kita Untuk Terus Memperbaiki Diri Dan Menyempurnakan Ibadah hanya Untuk Allah saja.
Barakallahufikum
_
Penulis:
Abu Assakha Ananta
Editor:
Azman Hamdika Syafaat